🐵 Jelaskan Maksud Perintah Allah Jangan Mengingini Milik Sesama

1 Konsep Teologi Keluarga Allah. Keluarga adalah suatu persekutuan dua individu atau lebih yang mempunyai suatu ikatan cinta kasih dalam suatu pernikahan dan ikatan darah, yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Keluarga merupakan tempat anggota keluarga tumbuh dan berkembang bersama-sama. 1 Menjelaskan maksud perintah Allah jangan mencuri 2. Menjelaskan maksud perintah Allah jangan mengingini milik sesama (Kel 20:15, 17) 3. Menyebutka n beberapa contoh tindakan yang menghormati milik orang lain Tes esai tertulis: Contoh 1. Jelaskan maksud perintah Allah: jangan mencuri! 2. Jelaskan maksud perintah Allah: jangan mengingini milik Menginginimilik sesama apabila diiringi dengan niatan baik seperti motivasi baik untuk mendapatkan suatu barang dengan cara yang benar atau bekerja keras adalah hal yang baik. Yang salah dan tergolong kedalam jenis jenis dosa dalam Alkitab adalah ketika kita mengingini milik sesama dan memiliki niatan jahat terselubung untuk mendapatkan barang 10Perintah Allah yg di terima Musa antara lain berbunyi: Jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzinah, jangan bersaksi dusta, jangan menginginkan istri sesamamu. kalau umat Islam mengklaim bhw Muhammad adalah penerus Musa sebagaimana ditulis dlm Kitab Perjanjian Lama (Ulangan, Yesaya, Yeremia dll) mari kita lihat apakah Muhammad Allahmenyatakan kehendak-Nya dalam dua cara (untuk maksud yang baik dan perintah), dan yang dimaksud kesalehan adalah hidup tetap sesuai dengan firman-Nya. Kasih karunia dan kuasa firman Allah merupakan tema yang terus-menerus diutarakan di dalam kitab Mazmur (Mzm. 19: 7-11). Perintahkedelapan yang berbunyi "jangan mencuri" merupakan perintah larangan mengusik hak milik sesama. Pencurian yang dimaksudkan di sini bukanlah hanya mencakup pencurian hal-hal yang kelihatan, 22:- Al-Fadhil ustaz,Saya seorang gadis berusia awal 20-an dan belum berkahwin. Sebelum ini saya tidak tahu untuk membezakan antara mazi dan mani. Tetapi, alhamdulillah baru-baru ini setelah saya terbaca ruangan ini, saya tidak ragu-ragu lagi untuk membezakan antara kedua "cecair" tersebut. jawab: Maksud mengenal Allah melalui Al Asma'ul Husna ialah meyakini ke 99 Sifat Allah SWT, dimana Allah SWT merupakan Maha diatas segala-galanya. Sebab, dengan mengenal Allah melalui Al Asma'ul Husnanya, terdapat berbagai manfaat yang bisa kita peroleh, diantaranya Menambah kecintaan hamba kepada Rabb-nya, dimudahkan segala permintaanya, lebih berhati-hati dalam bertindak, serta menambah 3Hukum-hukum Amaliyah (Al Ahkam Al Amaliyah) yaitu hukum-hukum yang mengatur semua perbuatan manusia. Hukum ini dibagi menjadi dua, yaitu : a.Hukum ibadah, yaitu semua hukum mengenai hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Misalnya hukum shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Banyakumat kristen yang bertanya, dimanakah hukum taurat alkitab yang terdapat dalam kitab suci umat Islam al Qur'an. Jika memang benar agama Islam berasal dari Allah maka pasti ajarannya tak akan menghapus Perintah Tuhan dalam kitab taurat. Karena seperti yesus yang tak pernah menghapuskan Hukum taurat, maka nabi Muhammad pasti harus mengajarkan Hukum Taurat juga. Atasdasar itu, Ibnu Taimiyah sendiri dalam kitabnya "at-Tawassul wa al-Wasilah" dengan mengutip pendapat para ulama Ahlusunah seperti; Ibnu Abi ad-Dunya, al-Baihaqi, at-Thabrani, dan sebagainya telah melegalkan tawassul sesuai dengan hadits-hadits yang ada. (Kitab "at-Tawassul wal Wasilah" karya Ibnu Taimiyah halaman 144-145) Parapengikut Nabi Isa f adalah hamba-hamba Allah SWT yang patuh. Jika Allah SWT berkehendak, maka Dia akan menyiksa mereka sesuai dengan siksaan yang layak mereka terima, dan jika Dia berkehendak, maka Dia akan mengampuni mereka karena Dia mengetahui karena mereka memang layak untuk mendapatkan ampunan. rM5FHPw. 6. Larangan Untuk Membunuh Perintah keenam dari 10 Perintah Allah adalah larangan untuk membunuh. “Jangan membunuh.” Keluaran 2013 Manusia adalah ciptaan Tuhan paling mulia. Karena itu, Tuhan melarang pembunuhan terhadap manusia ciptaanNya, yang diciptakanNya sesuai dengan gambar dan rupaNya sendiri. Bunuh diri sudah pasti tercakup dalam firman Allah ini. Bunuh diri jelas adalah perbuatan membunuh, sekalipun hal itu adalah membunuh diri sendiri. Baca 7 Tokoh Alkitab Yang Mati Bunuh Diri Namun larangan ini tidak mencakup semua pembunuhan. Ini tidak mencakup pembunuhan tanpa disengaja dan tanpa perencanaan Keluaran 2113. Dan orang yang membunuh sesamanya tanpa sengaja mendapat perlindungan resmi di kota-kota perlindungan suku Lewi Bilangan 35. Pembunuhan terhadap orang yang melakukan dosa tertentu juga tidak dilarang dengan aturan tertentu. Misalnya terhadap orang yang kedapatan berzinah Imamat 2010, lihat poin 7 di bawah. Tuhan sendiri berkata bahwa barangsiapa membunuh/menumpahkan darah orang lain, maka darahnya sendiri akan tertumpah Kejadian 96. Demikian juga pembunuhan dalam kondisi peperangan adalah sah bagi umat Israel Ulangan 20. Jadi mengutip Firman Tuhan keenam ini untuk menentang hukuman mati yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara adalah salah. Seperti telah disebut, pembunuhan terhadap orang berdosa adalah sah secara hukum, yang dijalankan oleh para pemimpin/hakim Israel. Dalam Perjanjian Baru pun, secara tersirat, hukuman mati terhadap orang yang bersalah adalah sah, jika dilakukan oleh pihak pemerintah yang sah, yang pada dasarnya ditetapkan oleh Tuhan sendiri Roma 131-4. Kendati demikian, dalam urusan pribadi bukan urusan pemerintah, pembunuhan sangat ditentang dalam Perjanjian Baru. Bukan saja membunuh tidak boleh, bahkan marah dan menyebut seseorang dengan “kafir!” pun sudah termasuk membunuh dan karenanya patut dihukum. Ini ajaran Tuhan Yesus sendiri Matius 521-22. Demikian juga praktek yang mengkerdilkan nilai manusia, menyiksa, membuatnya menderita, terbelenggu, memberangus hak-haknya dan kebebasannya, dapat dikategorikan sebagai pembunuhan. Selain itu, Firman Tuhan keenam ini juga mencakup larangan terhadap aborsi. 7. Larangan Untuk Berzinah Perintah ketujuh dari 10 Perintah Allah adalah larangan untuk berzinah. “Jangan berzinah.” Keluaran 2014 Larangan dalam Firman Tuhan ketujuh ini aslinya adalah untuk para lelaki baik yang sudah menikah ataupun yang belum agar tidak melakukan hubungan seksual dengan perempuan yang sudah menikah, dan bukan pasanganya. Orang-orang yang melakukan hal seperti ini pasti dihukum mati, baik laki-lakinya maupun perempuannya Imamat 2010. Kendati demikian, Firman Tuhan ini juga mencakup perempuan yang belum menikah. Jadi ini adalah larangan terhadap segala perbuatan hubungan seksual dengan orang yang bukan pasangannya, entah masing-masing mereka sudah menikah atau belum. Baca 10 Tokoh Alkitab yang berzinah Hubungan seksual di antara laki-laki lajang dengan perempuan lajang, antara laki-laki yang sudah menikah dengan perempuan lajang, antara laki-laki lajang dengan perempuan yang sudah menikah, dan antara laki-laki yang sudah menikah dengan perempuan yang sudah menikah, yang bukan pasangannya. Bahkan lebih jauh Tuhan Yesus mengatakan bahwa seorang laki-laki yang memandang seorang perempuan demikian juga sebaliknya dan menginginkannya, sudah termasuk berzinah dengan dia di dalam hatinya, karena itu telah melanggar Firman ketujuh ini Matius 527-28. Memang, seperti kata Tuhan Yesus, dosa juga mencakup keinginan, bukan hanya perbuatan. Dan keinginan yang berdosa, seperti berzinah, dimulai dari hati atau pikiran Matius 519. 8. Larangan Untuk Mencuri Perintah kedelapan dari 10 Perintah Allah adalah larangan untuk mencuri. “Jangan mencuri.” Keluaran 2015 Firman Tuhan kedelapan ini memberi penghormatan atas hak milik pribadi seseorang. Dan mencuri yang dimaksud di sini pastilah menyangkut barang/benda ataupun uang. Pencurian akan dihukum dengan memberi ganti rugi terhadap apa yang dicuri. Dan apabila si pencuri kedapatan mencuri lalu dipukul hingga mati, maka orang yang memukul tidak dianggap bersalah, asalkan hal itu terjadi sebelum matahari terbit Keluaran 221-4. Ada kaitan antara kemiskinan dengan mencuri, dan juga sifat buruk. Untuk mengatasi hal ini, rasul Paulus menasihatkan agar orang percaya bekerja keras sehingga mendapat penghasilan, bahkan bisa membantu orang lain, dan tidak lagi mencuri Efesus 428. Pada masa kini Firman kedelapan ini dapat mencakup pencurian hak milik negara atau perusahaan, dengan kata lain, perbuatan korupsi. Baca 7 Tokoh Alkitab yang korupsi Pencurian zaman sekarang juga dapat mencakup pencurian waktu, di mana seseorang bekerja dengan waktu yang tidak semestinya, datang lebih lambat atau pulang lebih cepat dari waktu yang seharusnya. 9. Larangan Untuk Bersaksi Dusta Tentang Orang Lain Perintah kesembilan dari 10 Perintah Allah adalah larangan untuk bersaksi dusta tentang orang lain. “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.” Keluaran 2016 Firman kesembilan ini aslinya adalah bentuk dusta di persidangan pengadilan atau di hadapan para hakim/tetua bangsa Israel. Tuhan melarang orang Israel untuk membenarkan orang yang salah atau menyalahkan orang yang benar. Mereka tidak boleh bersaksi bohong terhadap orang benar, ataupun membantu orang yang salah dengan ketidakbenaran Keluaran 231. Orang yang kedapatan bersaksi bohong untuk mencelakakan orang lain, maka ia harus dihukum dengan maksud jahatnya itu Ulangan 1916-21. Artinya, kalau ia bersaksi dusta agar seseorang dihukum mati, maka orang yang berdusta itu yang harus dihukum mati. Baca 10 Tokoh Alkitab Yang Tidak Jujur Di Perjanjian Baru ada banyak contoh tentang kesaksian palsu yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, yakni terhadap Tuhan Yesus Markus 1455-59, Stefanus Kisah Para Rasul 611-14, dan rasul Paulus Kisah Para Rasul 256-7. Dengan berbuat demikian, sebenarnya orang-orang Yahudi itu telah melanggar Firman Allah kesembilan yang mereka terima dari Tuhan! Mereka hendak menegakkan Hukum Taurat dengan cara melanggar Hukum Taurat! Dalam zaman sekarang, bersaksi dusta ini mencakup penyebaran berita hoax tentang seseorang, memfitnah seseorang, mencemarkan nama baik seseorang, atau membunuh karakter seseorang, yang dalam hukum sipil pun dilarang. Seperti menuduh seseorang sebagai PKI, melakukan perzinahan, atau terlibat korupsi, tanpa ada bukti nyata. Tetapi tentu saja Firman Tuhan kesembilan ini juga mencakup larangan segala bentuk dusta atau kebohongan. 10. Larangan Untuk Mengingini Milik Sesama Perintah kesepuluh/terakhir dari 10 Perintah Allah adalah larangan untuk mengingini milik sesama. “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.” Keluaran 2017 Firman Tuhan ini adalah larangan terhadap segala keinginan akan harta atau milik orang lain. Perintah kesepuluh ini merupakan motif dasar atas Perintah kelima sampai Perintah kesembilan. Dalam Alkitab, dosa bukan hanya sekedar melakukan, tetapi juga mengingini. Seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, apa yang akan dilakukan oleh seseorang bermula di dalam hati. Karena itu keinginan berdosa di dalam hati atau pikiran sudah termasuk dosa lihat poin 7 di atas. Demikian juga mengingini milik sesama, sudah termasuk dosa yang dilarang oleh Tuhan. Keinginan yang dimaksud di sini mecakup harta benda dan manusia. Larangan mengingini istri sesama yang disebut dalam Perintah kesepuluh ini tentu juga mencakup larangan untuk mengingini suami sesama. Sedangkan keinginan untuk memiliki hamba-hamba mungkin berarti menjadikannya sebagai budak ataupun memperistrinya. Keinginan akan harta atau pasangan orang lain bisa juga merupakan ketamakan atau kerakusan. Atau bisa juga bentuk ketidak-puasan atas apa yang telah dimiliki. Karena itu kita membutuhkan rasa cukup dan rasa puas atas apa yang dimiliki. Jika tidak, maka carilah dengan cara yang benar, bukan mengingini milik orang lain. Rasul Paulus berkata bahwa kasih adalah kegenapan Hukum Taurat. Kasih tidak berbuat jahat terhadap orang lain, termasuk tidak mengingini istri/suami atau harta milik mereka Roma 139-10. Itulah 10 Firman Allah dan maknanya. Jika artikel ini memberkati Anda, jangan lupa untuk membagikannya kepada rekan-rekan jejaring sosial Anda facebook, twitter, google plus, whatsapp, dll melalui tombol share yang tersedia pada artikel ini. Anda juga dapat memberikan tanggapan, komentar, saran atau pertanyaan seputar artikel ini pada kolom komentar yang tersedia di bawah. Tetapi semua komentar harus dimoderasi terlebih dahulu, dan hanya komentar yang memenuhi syarat yang akan dipublikasikan. Silakan juga bergabung dengan Fans Page Facebook Rubrik Kristen dengan cara mengklik “Like” atau “Sukai” pada Fans Page Facebook Rubrik Kristen di situs ini, sehingga Anda selalu mendapat info artikel-artikel terbaru dari situs ini. Terima kasih. GBU. Pages 1 2 Bagaimana kita bisa menyenangkan Allah? Apakah kita harus mengikuti banyak aturan yang tak ada habisnya? Syukurlah, tidak. Yesus Kristus, Putra Allah sendiri, menyiratkan bahwa apa yang Allah minta dari kita dapat dirangkumkan dalam satu kata.—Baca Markus 1228-31. Sebelumnya, mari kita perhatikan latar kata-kata Yesus. Ia sedang mengajar di bait pada 11 Nisan, beberapa hari sebelum kematiannya. Musuh-musuhnya berupaya menjebaknya dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang kontroversial. Jawaban Yesus selalu berhasil membungkam mereka. Kemudian, seseorang bertanya, ”Perintah manakah yang terutama dari semua?”—Ayat 28. Itu adalah pertanyaan yang sulit. Beberapa orang Yahudi memperdebatkan mana di antara 600 hukum dalam Hukum Musa yang harus diutamakan. Yang lainnya mengatakan bahwa semua hukum sama pentingnya, sehingga mereka tidak boleh menganggap yang satu lebih penting daripada yang lain. Bagaimana Yesus menanggapi pertanyaan itu? Sebagai jawaban, Yesus menyebutkan tidak hanya satu, tetapi dua perintah. Pertama, ia mengatakan, ”Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu dan dengan segenap kekuatanmu.” Ayat 30; Ulangan 65 Arti kata ”hati”, ”pikiran”, ”jiwa”, dan ”kekuatan” tidak berdiri sendiri-sendiri, namun saling berkaitan. * Kesimpulannya Kasih kepada Yehuwa harus melibatkan orang itu seutuhnya, semua kemampuan dan sumber dayanya. Sebuah karya referensi Alkitab mengatakan, ”Allah harus dikasihi secara mutlak dan total.” Jadi, jika Anda mengasihi Allah, Anda akan melakukan yang terbaik setiap hari agar mendapat senyum perkenan-Nya.—1 Yohanes 53. Kedua, Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.” Ayat 31; Imamat 1918 Kasih kepada Allah dan sesama tidak terpisahkan. Kasih kepada Allah membuat kita mengasihi sesama. 1 Yohanes 420, 21 Jika kita mengasihi orang lain seperti diri sendiri, kita akan memperlakukan mereka seperti kita ingin diperlakukan. Matius 712 Dengan demikian, kita menunjukkan kasih kepada Allah, Pribadi yang menciptakan kita dan sesama kita menurut gambar-Nya.—Kejadian 126. Semua yang Yehuwa minta dari para penyembah-Nya dapat diringkaskan menjadi satu kata kasih Seberapa pentingkah dua perintah ini? ”Tidak ada perintah lain yang lebih besar daripada perintah-perintah ini,” kata Yesus. Ayat 31 Dalam catatan Matius, Yesus mengatakan bahwa semua hukum lain bergantung pada dua perintah ini.—Matius 2240. Menyenangkan Allah bukan sesuatu yang rumit. Semua yang Ia minta dari kita dapat diringkaskan menjadi satu kata kasih. Itulah inti ibadat sejati, sejak dahulu sampai selamanya. Namun, kasih bukan sekadar ucapan di bibir atau perasaan di hati; kasih nyata dalam tindakan. 1 Yohanes 318 Anda bisa belajar cara mengembangkan dan memperlihatkan kasih kepada Allah Yehuwa, yang ”adalah kasih”.—1 Yohanes 48. Saran pembacaan untuk Maret Markus 9-16–Lukas 1-6

jelaskan maksud perintah allah jangan mengingini milik sesama